Kuliner di Asia
Ikan Wader Sambel Colek, Kuliner Langka Zaman Kerajaan Majapahit yang Hanya Ada di Mojokerto
Bagi sebagian pelanggan setia iwak wader konon jadi hidangan khas zaman Kerajaan Majapahit.
TRIBUNSOLOTRAVEL.COM - Kuliner Iwak Wader sambel cobek merupakan salah satu kuliner yang bisa didapat di kawasan wisata sejarah Trowulan di Mojokerto, Jawa Timur.
Jika berkunjung ke kawasan wisata sejarah Trowulan di Mojokerto, Jawa Timur kuliner iwak wader sambel cobek menjadi kuliner wajib bagi wisatawan.
Konon kuliner tersebut sudah menjadi hidangan khas zaman Kerajaan Majapahit.
Ikan wader sebagai bahan utama, banyak ditemukan di kawasan Segaran salah satu kolam purbakala peninggalan Kerajaan Majapahit.
Pada masa lalu, kolam Segaran diduga dibangun untuk waduk dan penampungan air untuk menanganan irigasi.
Baca juga: Areal Bandara Ngurah Rai Bali Kini Bisa Buat Foto Prewedding, Ini Syaratnya
Baca juga: Setelah Stasiun Gambir, Shower Room dan Loker Kini Bisa Dinikmati di Yogyakarta
"Ada sensasi tersendiri ketika menikmati kuliner dengan sejarah yang panjang. ”Iwak wader ini sudah dikenal sejak zaman majapahit dulu,” kata penjual ikan Wader di kawasan Trowulan, Cak Mat, di sela menyiapkan menu makanan di warungnya.
Bagi sebagian pelanggan setia iwak wader konon jadi hidangan khas zaman Kerajaan Majapahit--bisa menikmati hidangan ini di Trowulan merupakan kepuasan tersendiri.

Apalagi keberadaan warung warung dengan menawarkan menu khas Iwak Wader ini banyak ditemukan disekitar kawasan Kolam Segaran.
Kolam ini merupakan kolam kuno zaman Kerajaan Majapahit.
Mitos yang berkembang, Iwak Wader atau ikan kecil kecil yang banyak hidup di Kolam Segaran dan sungai sekitar kawasan tersebut sudah menjadi tangkapan dan dikonsumsi oleh warga setempat untuk menjadi lauk pauk.
”Konon sejak zaman Majapahit, menangkap ikan wader dari kolam Segaran untuk dimakan,” katanya.
Menu masakan di warung ini adalah ikan wader goreng yang diletakkan di atas sambal khas.
Nasi hangat disediakan sebagai pendamping kelezatan.

Nasi wader Trowulan Segaran ini memiliki rasa yang khas, dan resep bumbu yang berbeda. Kekuatan rasanya ada pada sambal yang pedas dan segar.
Sambal yang disajikan juga sambal segar, sambal yang baru dibuat ketika ada pesanan.
Bumbu sambal berupa cabai, tomat, bawang merah, putih, dan jeruk nipis ditumbuk pada saat masih segar tanpa digoreng.
Bumbu sambal mentah itu membuat rasa pedasnya kian mantap saat dipadukan dengan renyahnya ikan wader yang digoreng garing.
Ikan-ikan kecil seukuran jari kelingking itu ditaburkan di atas piring tanah (cowek) kecil bersama sambal tadi.
Sebagai lalapan, disertakan irisan ketimun, daun kemangi, dan kubis.
Selain berjualan sambel wader, warung Bu Tin juga menyediakan botok lele, botok sembukan, botok tahu-tempe, botok jerohan, pepes patin, dan pepes belut.
Halaman selanjutnya
Sumber: Tribunnews
Unik! Penjual Es Cendol di Gunungkidul Ini Berkostum Satria Baja Hitam Untuk Tarik Pembeli |
![]() |
---|
Nasi Goreng Murah di Pati Seporsi Rp 3 Ribu Saja, Seperti Apa Rasanya? |
![]() |
---|
Menikmati Kuliner Roti Kembang Waru, Kuliner Mewah Zaman Mataram Islam di Yogyakarta |
![]() |
---|
Berkenalan dengan Kuliner Asal Wallacea, Ada Pallu Kaloa Sampai Sup Hitam dan Tabu Moitomo |
![]() |
---|
Wisata ke Borobudur, Jangan Lupa Nikmati Suguhan Khas Otentik Jawa Kuno di De'menake |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!