Asal Mula Nama Duleg dari Lumpia Khas Desa Gatak, Klaten
Didik mengatakan selain itu, makanan ini juga enak disantap dengan dicelupkan lumpia itu ke kuah bernama Juroh.
Laporan Wartawan TribunSoloTravel.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLOTRAVEL.COM, KLATEN - Lumpia buatan warga desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten ini merupakan makanan khas yang memiliki nama Lompya Duleg.
Lompya atau bisa disebut lumpia ini berisi potongan kecambah dengan campuran pati ogok dan menjadi ciri khas Dukuh Lemburejo, Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.
Baca juga: Ingin Sajikan Menu Berbeda, Pemilik Warung Mi Ayam Ini Gunakan Wajan Sebagai Mangkuk
Baca juga: Menikmati Lompya Duleg, Makanan Klasik Khas Desa Gatak Klaten dengan Kuah Juroh dari Gula Jawa
Ketua Paguyuban Lompya Duleg Mugi, Langgeng, Didik Bowo Sapurtro (42) membeberkan maksud penamaan kata Duleg dari makanan yang dia jual.
"Nama Lompya Duleg karena cara memakan makanan ini dengan cara diuleg atau dibedah dahulu," kata Didik.
Didik mengatakan selain itu, makanan ini juga enak disantap dengan dicelupkan lumpia itu ke kuah bernama Juroh.
Kuah Juroh merupakan kuah manis yang terdiri gula Jawa, bawang serta bawang goreng.
"Selain itu, Lumpia ini semakin nikmat jika lumpia ini dicelupkan di kuah Juroh," kata Didik.
Lumpia Duleg berukuran kecil, dengan panjangnya sekitar 10 sentimeter.
Isi dari Lumpia tersebut berisi kecambah atau tauge.
Lumpia Duleg menjadi ikon Dukuh Lemburejo, Desa Gatak, Delanggu, Klaten.
Bahkan terdapat monumen Lompya Duleg di salah jalan kecil di dukuh itu.
Kini pengrajin makanan legendaris ini tinggal 14 orang.
"Disini masih ada 14 orang yang masih bertahan menjadi pengrajin lumpia duleg, dan dilakukan secara turun temurun," kata Didik.(*)
Resep Punch Sari Lemon, Beri Sensasi Rasa Segar di Siang Hari |
![]() |
---|
Menikmati Keindahan Tongkonan Lempe, Wisata Negeri Atas Awan di Toraja Utara |
![]() |
---|
Resep Es Cincau Avokad, Minuman Praktis Untuk Pelepas Dahaga di Siang Hari |
![]() |
---|
Sebanyak 5.600 Petugas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Jalani Vaksinasi Covid-19 |
![]() |
---|
Unik, Pameran Bau Kehidupan di Abad ke-17 Akan Digelar di Museum Belanda |
![]() |
---|